Minggu, 30 Oktober 2011

klasifikasi mineral



3.1. Mineral
3.1.1. Definisi dan klasifikasi Mineral
Mineral dapat kita definisikan sebagai bahan padat anorganik yang terdapat secara alamiah, yangterdiri dari unsur-unsur kimiawi dalam perbandingan tertentu, dimana atom-atom didalamnyatersusun mengikuti suatu pola yang sistimatis. Mineral dapat kita jumpai dimana-mana disekitarkita, dapat berwujud sebagai batuan, tanah, atau pasir yang diendapkan pada dasar sungai.Beberapa daripada mineral tersebut dapat mempunyai nilai ekonomis karena didapatkan dalam jumlah yang besar, sehingga memungkinkan untuk ditambang seperti emas dan perak. Mineral,kecuali beberapa jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadaan padatnya, sebagaiperwujudan dari susunan yang teratur didalamnya. Apabila kondisinya memungkinkan, merekaakan dibatasi oleh bidang-bidang rata, dan diasumsikan sebagai bentuk-bentuk yang teratur yang
dikenal sebagai “kristal”. Dengan demikian, kristal secara umum dapat di
-definisikan sebagaibahan padat yang homogen yang memiliki pola internal susunan tiga dimensi yang teratur. Studiyang khusus mempelajari sifat-sifat, bentuk susunan dan cara-cara terjadinya bahan padattersebut dinamakan kristalografi.
Pengetahuan tentang “mineral” merupakan syarat mutlak un
tuk dapat mempelajari bagian yangpadat dari Bumi ini, yang terdiri dari batuan. Bagian luar yang padat dari Bumi ini disebut litosfir,
yang berarti selaput yang terdiri dari batuan, dengan mengambil “lithos” dari bahasa latin yangberarti batu, dan “sphere” yang berarti selaput. Tidak kurang dari 2000 jenis mineral yang kita
ketahui sekarang. Beberapa daripadanya merupakan benda padat dengan ikatan unsur yangsederhana. Contohnya adalah mineral intan yang hanya terdiri dari satu jenis unsur saja yaitu
 “Karbon”. Garam dapur yang disebut mineral halit, terdiri dari senyawa dua unsur “Natrium” dan “Chlorit” dengan simbol NaCl. Setiap mineral mempunyai susunan unsur
-unsur yang tetap denganperbandingan tertentu. Studi yang mempelajari segala sesuatunya tentang mineral disebut
 “Mineralogi”, didalamnya juga mencakup pengetahuan tentang “Kristal”, yang merupakan unsur
utama dalam susunan mineral. Pengetahuan dan pengenalan mineral secara benar sebaiknyadikuasai terlebih dahulu sebelum mempelajari dasar-dasar geol
ogi atau “Geologi Fisik”, dimana
batuan, yang terdiri dari mineral, merupakan topik utama yang akan dibahas. Diatas telahdijelaskan bahwa salah satu syarat utama untuk dapat mengenal jenis-jenis batuan sebagai bahanyang membentuk litosfir ini, adalah dengan cara mengenal mineral-mineral yang membentuk batuan tersebut. Dengan anggapan bahwa pengguna buku ini telah mengenal dan memahami
 “mineralogi”, maka untuk selanjutnya akan diulas secara garis besar tentang mineral sebagai
penyegaran saja.
3.1.2. Sifat Fisik Mineral
Terdapat dua cara untuk dapat mengenal suatu mineral, yang pertama adalah dengan caramengenal sifat fisiknya. Yang termasuk dalam sifat fisik mineral adalah (1) bentuk kristalnya, (2)berat jenis, (3) bidang belah, (4) warna, (5) kekerasan, (6) goresan, dan (7) kilap. Adapun carayang kedua adalah melalui analisa kimiawi atau analisa difraksi sinar X, cara ini pada umumnya sangat mahal dan memakan waktu yang lama. Berikut ini adalah sifat-sifat fisik mineral yangdapat dipakai untuk mengenal mineral secara cepat, yaitu:

Bentuk kristal (crystall form):
 Apabila suatu mineral mendapat kesempatan untuk berkembang tanpa mendapat hambatan, maka ia akan mempunyai bentuk kristalnya yangkhas. Tetapi apabila dalam perkembangannya ia mendapat hambatan, maka bentuk kristalnya juga akan terganggu. Setiap mineral akan mempunyai sifat bentuk kristalnyayang khas, yang merupakan perwujudan kenampakan luar, yang terjadi sebagai akibatdari susunan kristalnya didalam. Untuk dapat memberikan gambaran bagaimana suatubahan padat yang terdiri dari mineral dengan bentuk kristalnya yang khas dapat terjadi,kita contohkan suatu cairan panas yang terdiri dari unsur-unsur Natrium dan Chlorit.Selama suhunya tetap dalam keadaan tinggi, maka ion-ion tetap akan bergerak bebas dantidak terikat satu dengan lainnya. Namun begitu suhu cairan tersebut turun, makakebebasan bergeraknya akan berkurang dan hilang, selanjutnya mereka mulai terikat dan
berkelompok untuk membentuk persenyawaan “Natrium Chlorida”. Dengan semakin
 menurunnya suhu serta cairan mulai mendingin, kelompok tersebut semakin tumbuh
membesar dan membentuk mineral “Halit” yang padat.Mineral “kuarsa”, dapat kita jumpai hampir disemua batuan, namun umumnya
pertumbuhannya terbatas. Meskipun demikian, bentuknya yang tidak teratur tersebutmasih tetap dapat memperlihatkan susunan ion-ionnya yang ditentukan oleh strukturkristalnya yang khas, yaitu bentuknya yang berupa prisma bersisi enam. Tidak perduliapakah ukurannya sangat kecil atau besar karena pertumbuhannya yang sempurna,bagian dari prisma segi enam dan besarnya sudut antara bidang-bidangnya akan tetapdapat dikenali. Kristal mineral intan, dapat dikenali dari bentuknya yang segi-delapan atau
 “oktahedron” dan mineral grafit dengan segi
-enamnya yang pipih, meskipun keduanyamempunyai susunan kimiawi yang sama, yaiut keduanya terdiri dari unsur Karbon (C).Perbedaan bentuk kristal tersebut terjadi karena susunan atom karbonnya yang berbeda.Pada gambar 3-1
diperlihatkan bentuk bentuk kristal ” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar